FRANCHISE J.CO DONUTS & COFFEE
A. Latar Belakang
Franchise adalah perjanjian pembelian hak
untuk menjual produk dan jasa dari pemilik usaha. Pemilik usaha disebut
franchisor atau seller, sedangkan pembeli “Hak Menjual” disebut
franchisee. Isi perjanjian adalah franchisor akan memberikan bantuan
dalam memproduksi, operasional, manajemen dan kadangkala sampai masalah
keuangan kepada franchisee (Anang Sukandar, 2004 : 9).
Franchise dapat diartikan sebagai sistem
bisnis yang melibatkan franchisor (pemilik bisnis), franchisee (penerima
waralaba) untuk menjual produk/jasa sesuai dengan pemilik bisnis
didasari dengan perjanjian waralaba. Franchise pun dapat dikatakan
menjual sistem bisnis yang sudah terbukti memberikan keuntungan dan
menjualnya pada investor sesuai dengan perjanjian franchise.
Fenomena yang menarik dibeberapa tahun
ini yaitu makin tumbuh suburnya Bisnis Franchise Makanan. Kalau kita
amati saat ini banyak sekali usaha baru yang sangat kreatip menawarkan
berbagai jenis produk dan jasa, misalnya usaha makanan modern.
Beberapa diantara mereka membuka gerainya
di pusat-pusat pertokoan atau di jalan utama di lokasi yang strategis
di tengah kota. Itupun disusul dengan sangat banyak lagi usaha franchise
asing lain.
Salah satu perusahaan franchise di
Indonesia adalah “ J.CO Donuts & Coffee “. J.CO Donuts & Coffee
dimiliki dan dikelola oleh Johnny Andrean Group. J. CO Donuts &
Coffee ini terinspirasi dari donat di Amerika Serikat.
B. Tujuan J.CO Donuts & Coffee
Burung Merak pada logo J.CO Donuts & Coffee merupakan representasi visi dan misi perusahaan.
Visi :
- Membentuk J.CO Donuts & Coffee sebagai International Premium Donuts and Coffee Brand terkemuka
- Menjadi trend-setting lifestyle dalam donuts and coffee brand
- Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang-orang yang tepat dalam meraih cita-cita mereka.
Misi :
- Menyediakan kualitas premium donat dan kopi
- Mendorong karyawan dalam meraih cita-cita
- Menempatkan pelanggan sebagai prioritas
- Berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan sungguh-sungguh
- Menyediakan tempat yang sempurna untuk bersantai
- Memperlakukan setiap orang dengan hormat dan bermartabat
C. Pembahasan
a. Kegiatan dan Proses Awal Berdirinya J.CO Donuts & Coffee
J.CO Donuts & Coffee dimiliki dan
dikelola oleh Johnny Andrean Group. J.CO Donuts & Coffee ini
terinspirasi dari donat di Amerika Serikat. Johnny Andrean pada awalnya
berkeinginan membeli franchise donat AS, namun ia menemukan beberapa
kelemahan produk, yaitu pada bahan dasar dan proses produksi yang kurang
dalam hal kontrol kualitas, sehingga ia mengurungkan niatnya.
Johnny memutuskan untuk mengembangkan
donat sendiri tanpa mendapatkan donat waralaba AS. Ia memilih untuk
menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna, dengan fokus khusus
pada kualitas bahan dasar dan proses produksi. Ketika ia kembali ke
Indonesia, ia kemudian mengembangkan sebuah toko donat dengan konsep,
bentuk dan rasa yang serupa dengan toko donat di Amerika Serikat. Johnny
melihat sejauh ini tidak ada toko donat di Indonesia memiliki konsep
dapur terbuka, sehingga ia mulai di J.CO. Jadi, selain memiliki rasa
yang berbeda, konsep toko juga dibuat sebagai dapur terbuka sehingga
konsumen dapat melihat berbagai atraksi pembuatan donat, langsung dari
mencampur bahan sampai dengan siap untuk dijual donat tersebut.
b. Keuangan
Sebagai pemain baru di pasar food and
beverages – spesifik pada donat dan kopi, J.CO Donuts & Coffee
memiliki beberapa pesaing: I-Crave dan Krispy Kreme.
Membicarakan usaha donuts and coffee,
Dunkin Donuts tak akan terlewatkan.Brand yang dimotori Dunkin ‘Brands
telah berdiri sejak tahun 1950. Brand ini mencakup worldwide untuk
jangkauan pasar dan hingga kini masih tegak berdiri dengan beberapa
jenis produk yang ditawarkan: donat, brownies,croissant, muffins, kopi,
cokelat, dan lain-lain. Dari sisi usia jelas Dunkin Donuts lebih banyak
memiliki jam terbang dibandingkan J.CO Donuts & Coffee yang baru
berdiri pada tahun 2005. Akan tetapi Dunkin Donuts bukanlah kompetitor
J.CO Donuts & Coffee. Hal ini dikarenakan konsep Dunkin Donuts yang
lebih mengarah pada mainstream donuts, setara dengan Country Style
Donuts. J.CO Donuts & Coffee lebih diposisikan sebagai donat yang
lux dari sisi tampilan maupun kemasan.
I-Crave yang dikelola Melawai Group
mengedepankan variasi rasa yang jauh lebih banyak dari J-Co.Variasi
filling I-Crave kurang lebih 20 jenis lebih banyak dari J.CO Donuts
& Coffee. I-Crave dari sisi harga mampu memberikan diskon sampai 35%
jika pelanggan membeli dalam kuantitas di atas dua lusin. I-Crave tidak
terlalu menjual ambience seperti yang ditawarkan J.CO Donuts &
Coffee, akan tetapi mengedepankan variasi rasa serta harga yang relatif
murah.
Krispy Kreme sebagai pesaing J.CO Donuts
& Coffee muncul di bawah bendera PT Premier Doughnut Indonesia. Ia
merupakan salah satu retail donat tertua di Amerika yang memiliki track
record yang jauh lebih lama dibanding J.CO Donuts & Coffee.
Selain itu, J.CO Donuts & Coffee
mendapat persaingan dengan logo, produk, dan outlet yang mirip di
Malaysia bernama Big Apple Donuts & Coffee yang diluar Malaysia
menggunakan nama Big Apple Donuts & Coffee.
c. Hasil
J.CO Donuts & Coffee hadir di tengah
masyarakat dengan beberapa jenis produk yang ditawarkan. Produk-produk
yang dimaksud meliputi donat, kopi, cokelat, serta produk terbarunya,
yogurt. Setiap donat diberi nama kreatif sesuai dengan topping dan rasa.
Ini menciptakan sebuah keunikan dan mudah mengingat nama, Sebagai
contoh, Cheese Me Up adalah nama untuk donat dengan keju meleleh di
atas. Tira Miss U adalah nama dari donat dengan topping tiramisu.
Berikut nama-nama produk yang ditawarkan
J.CO Donuts & Coffee: Hazel Dazzle, Glazzy, Alcapone, Coco Loco,
Cheese Me Up, Miss Green T, Why Nut, JCrown Oreo, Da Vin Cheez, Mona
Pisa, Heaven Berry, Forest Glam, J.CO Praline, J.CO Yogurt, Choco Forest
Freeze, J.Pops, dan masih banyak lagi.
d. Kesimpulan
Identifikasi brand positioning J.CO
Donuts & Coffee jika dilihat dari brand itu sendiri adalah sebagai
berikut. J.CO Donuts & Coffee adalah brand lokal yang diposisikan
sebagai brand internasional. J.CO Donuts & Coffee merupakan
representasi gaya hidup modern yang mengandalkan kualitas dan pelayanan
terbaik. J.CO Donuts & Coffee menawarkan ambience pada para
pelanggannya, hal ini dapat kita lihat dari tatanan interior gerai dan
fasilitas meja dan kursi yang nyaman bagi para pelanggan.
Dari segi market segmentation, J.CO
Donuts & Coffee berusaha meraih pelanggan yang mengutamakan kualitas
dan menggemari brand premium. Selain itu, J.CO Donuts & Coffee
menyasar pelanggan yang menjadikan hanging out in café sebagai
lifestyle. Konsumen J.CO Donuts & Coffee dalam jangkauan kepribadian
ialah mereka yang senang bersosialisasi dan memiliki cita rasa tinggi.
J.CO Donuts & Coffee dan
kompetitor-kompetitornya saat ini mengembangkan strategi mereka
masing-masing. Keunikan J.CO Donuts & Coffee yang menjadi pembeda
dan memberikan nilai plus dibandingkan para kompetitornya adalah konsep
dapur transparan sehingga konsumen dapat melihat secara langsung
pembuatan donat dan produk-produk J.CO Donuts & Coffee lainnya.
Selain itu, J.CO Donuts & Coffee mengedepankan kualitas dengan
menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi yang didatangkan dari luar
negeri – contoh: cokelat Belgia. J.CO Donuts & Coffee juga
menawarkan suasana yang cozy dengan tatanan interiornya sehingga
konsumen akan merasa nyaman menikmati hidangan yang mereka beli di gerai
J.CO Donuts & Coffee.
D. Referensi
E. Kelompok
Astried Sandra Amalia (21213467)
Regilia Novtriana Putri (27213363)
Yuni Ariani (29213589)
F. Dampak
Dampak positifnya yang pertama, membantu
mengurangi jumlah pengangguran. Kedua, pemasukan devisa bertambah
seiring ekspansi waralaba lokal yang sekarang sudah merambah ke luar
negeri. Ketiga, ketahanan ekonomi juga terbantu. Sebab, mau krisis atau
tidak, waralaba tetap bisa eksis. Terbukti sejak tahun 1990-an, meski
dihantam krisis, waralaba tetap jalan, bahkan berkembang pesat setelah
itu.
Sementara dampak negatifnya, kalau
dijalankan dengan benar tidak akan ada. Untuk itu, semua pihak perlu
bekerja sama mengawasi jalannya peraturan yang ada, baik itu pemerintah,
pihak asosiasi, maupun para franchisor dan franchisee.
G. Keuntungan
Keuntungan Bagi Franchisee (pemilik hak-jual) :
- Popularitas produk atau jasa sudah dikenal konsumen, menghemat biaya promosi.
- Mendapatkan fasilitas-fasilitas manajemen tertentu sesuai dengan training yang dilakukanoleh franchiser.
- Mendapatkan image sama dengan perusahaan induk.
- Memperoleh program pelatihan yang terstruktur dari franchisor
- Memperoleh insentif memiliki bisnis sendiri dengan bantuan manajemen secara terus menerus.
- Mendapat keuntungan dari kegiatan operasioanal di bawah nama dagang yang telah mapan di masyarakat.
- Membutuhkan modal yang lebih kecil.
- Resiko bisnis relatif kecil.
- Memperoleh dukungan riset dan pengembangan dari franchisor.
- Mendapat dukungan untuk akses kesumber-sumber pinjaman modal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar