Tugas 7
1. Pengertian, Dampak Positif dan
Negatif dari Bisnis Internasional
Bisnis
internasional adalah semua transaksi bisnis-swasta
dan pemerintah-yang melibatkan dua atau lebih negara. Mengapa satu tertarik
untuk mempelajari bisnis internasional? Jawaban paling sederhana adalah bahwa
bisnis internasional terdiri dari sebagian besar dan berkembang dari
keseluruhan bisnis dunia. Saat ini, hampir semua perusahaan, besar atau kecil,
dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa global dan persaingan karena output
menjual sebagian dan/ atau pemasok aman dari negara asing dan/ atau bersaing dengan
produk dan layanan yang berasal dari luar negeri pengertian bisnis
internasional.
Dampak Positif dan Negatif Bisnis
Internasional yang mempengaruhi di Masyarakat
Dampak
positif perdagangan internasional merupakan keuntungan yang bisa diraih oleh
Indonesia demi kelangsungan dan kemajuan perekonomiannya. Dampak – dampak
positif perdagangan internasional.
a. Terpenuhinya
Kebutuhan Dalam Negeri Yang Tidak Dapat Diproduksi Sendiri. [Menurut Anwar Kurnia]
Keterbatasan sumber
daya yang dimiliki oleh suatu negara membuat negara tersebut tidak bisa
memenuhi semua kebutuhan rakyatnya. Begitu pula dengan Indonesia, terkadang
harus mengimpor suatu barang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Contohnya,
Indonesia mengimpor kedelai dari Brasil dan Amerika untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri. Ternyata, melalui perdagangan internasional, kebutuhan dalam negeri
suatu negara dapat terpenuhi. (Yudhistira,
hal. 148)
b. Memperoleh
Devisa Dari Kegiatan Ekspor Migas dan Nonmigas. [Menurut Anwar Kurnia]
Sebagai salah satu
negara pengekspor minyak bumi dan gas alam (migas), Indonesia tentunya
mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut. Melalui kegiatan ekspor migas
negara kita memperoleh devisa yang sangat besar. Perolehan devisa ini semakin
bertambah karena negara kita juga mengekspor barang – barang nonmigas,
seperti kopi, teh, rotan, hasil kerajinan, dan pakaian jadi. (Yudhistira, hal. 148)
c. Masuknya
Modal Asing Ke Dalam Negeri. [Menurut
Anwar Kurnia]
Keterlibatan Indonesia
dalam perdagangan internasional membuat investor asing tertarik untuk
menanamkan modalnya di Indonesia. Penanaman modal ini, sangat menguntungkan
Indonesia. Sebab , adanya penanaman modal asing sangat membantu pertumbuhan
ekonomi Indonesia. (Yudhistira,
hal. 148)
d. Semakin
Berkualitasnya Mutu Barang Hasil produksi. [Menurut Anwar Kurnia]
Penerapan teknologi
perusahaan-perusahaan di dunia dapat menghasilkan produk-produk bermutu tinggi
dan sekaligus pula dapat meningkatkan pelayanan kepada konsumen. (Yudhistira, hal. 149)
e. Semakin
Majunya lembaga Perbankan. [Menurut
Anwar Kurnia]
Manfaat lain
perdagangan internasional terhadap perekonomian bagi negara di dunia adalah
semakin majunya lembaga perbankan. Manfaat itu timbul karena perbedaan alat
pembayaran disetiap negara, sehingga mendorong lembaga keuangan bank lebih
meningkatkan pelayanan. (Yudhistira,
hal. 149)
f. Mempererat
persahabatan antar bangsa. [Menurut
Sutarto]
Perdagangan antarnegara
membuat tiap negara mempunyai rasa saling membutuhkan dan rasa perlunya
persahabatan. Oleh karena itu, perdagangan internasional dapat mempererat
persahabatan negara-negara yang bersangkutan. (Bse, hal. 170)
g. Menambah
Kemakmuran negara. [Menurut Sutarto]
Perdagangan
internasional dapat menaikkan pendapatan negara masing-masing. Ini terjadi
karena negara yang kelebihan suatu barang dapat menjualnya ke negara lain, dan
negara yang kekurangan barang dapat membelinya dari negara yang kelebihan.
Dengan meningkatnya pendapatan negara dapat menambah kemakmuran negara. (Bse, hal. 170)
h. Mendorong
Kemajuan Ilmu pengetahuan dan Teknologi. [Menurut Sutarto]
Perdagangan
internasional mendorong para produsen untuk meningkatkan mutu hasil
produksinya. Oleh karena itu, persaingan perdagangan internasional mendorong
negara pengekspor untuk meningkatkan ilmu dan teknologinya agar produknya
mempunyai keunggulan dalam bersaing. (Bse,
hal. 170)
Adanya perdagangan
internasional mempunyai dampak negatif bagi negara yang melakukannya seperti di
Indonesia. Dampak negatifnya sebagai berikut.
a. Munculnya TKI
illegal. [Menurut Anwar Kurnia]
Para TKI yang bekerja
di luar negeri memperoleh pendapatan yang cukup besar. Kondisi inilah yang
mendorong penduduk indonesia untuk mendapatkan kekayaan, mereka
berbondong-bondong pergi ke luar negeri meskipun dengan cara tidak resmi
(ilegal). TKI tidak hanya merugikan dirinya sendiri tapi juga bisa mencoreng
nama baik indonesia di mata internasional. (Yudhistira, hal. 149)
b. Bertambahnya
Pengangguran. [Menurut Anwar Kurnia]
Dampak ini sebenarnya merupakan akumulasi dari dampak - dampak sebelumnya karena dari bangkrutnya perusahaan-perusahaan dalam negeri, lapangan kerja menjadi berkurang dan terjadinya PHK. Hal ini semakin menambah jumlah pengangguran di indonesia.(Yudhistira,hal. 150)
Dampak ini sebenarnya merupakan akumulasi dari dampak - dampak sebelumnya karena dari bangkrutnya perusahaan-perusahaan dalam negeri, lapangan kerja menjadi berkurang dan terjadinya PHK. Hal ini semakin menambah jumlah pengangguran di indonesia.(Yudhistira,hal. 150)
c. Perusahaan-perusahaan
indonesia terancam bangkrut. [Menurut
Anwar Kurnia]
Perdagangan internasional memberikan kesempatan masuknya produk negara lain ke Indonesia. Produk-produk asing tersebut bersaing dengan produk dalam negeri (indonesia) sehingga hanya produk yang berkualitas saja yang laku di pasaran. Hanya sebagian kecil perusahaan dalam negeri yang mampu memproduksi barang dengan kualitas bagus (unggul). Kondisi inilah yang membuat sebagian besar perusahaan dalam negeri tidak mampu bersain dengan perusahaan asing sehingga terancam bangkrut. (Yudhistira, hal. 150)
Perdagangan internasional memberikan kesempatan masuknya produk negara lain ke Indonesia. Produk-produk asing tersebut bersaing dengan produk dalam negeri (indonesia) sehingga hanya produk yang berkualitas saja yang laku di pasaran. Hanya sebagian kecil perusahaan dalam negeri yang mampu memproduksi barang dengan kualitas bagus (unggul). Kondisi inilah yang membuat sebagian besar perusahaan dalam negeri tidak mampu bersain dengan perusahaan asing sehingga terancam bangkrut. (Yudhistira, hal. 150)
d. Semakin
ketatnya persaingan tenaga kerja. [Menurut
Anwar Kurnia]
Tenaga ahli asing pun banyak yang masuk ke indonesia sebagai akibat dari adanya perdagangan internasional, hal ini membuat persaingan tenaga kerja semakin ketat. Hanya tenaga jerja yang memiliki keterampilan dan keahlian yang mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar negeri. (Yudhistira, hal. 150)
Tenaga ahli asing pun banyak yang masuk ke indonesia sebagai akibat dari adanya perdagangan internasional, hal ini membuat persaingan tenaga kerja semakin ketat. Hanya tenaga jerja yang memiliki keterampilan dan keahlian yang mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar negeri. (Yudhistira, hal. 150)
e. Adanya
ketergantungan suatu negara terhadap negara lain. [Menurut Sutarto] (Bse, hal.
171)
f. Adanya pola
konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih maju. [Menurut Sutarto] (Bse, hal. 171)
g. Terjadinya
kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi. Ini terjadi karena masyarakat
menjadi konsumtif. [Menurut Sutarto]
(Bse, hal. 171)
h. Timbulnya
penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju. [Menurut Sutarto] (Bse, hal.
171)
i. Neraca
Perdagangan dan Neraca Pembayaran. [Menurut
Sutarto] (Bse, hal. 171)
2. Resiko dari Bisnis Internasional
1) Perbedaan
mata uang tiap Negara
Pada umumnya mata uang
setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan
antar negara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada
negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang Negara pengekspor.
Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal
nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara
pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat
menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara
diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata
uang sebagai standar internasional.
2) Kualitas
Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas
tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Karena jika sumber
daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu
negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan
barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik.
3) Pembayaran
antar negara sulit dan resikonya besar
Pada saat melakukan
kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan
dalam hal pembayaran. Apabila
membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau
menggunakan L/C.
membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau
menggunakan L/C.
4) Adanya
Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya
akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka
tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar
negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk
melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif
impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih
mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat
menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi
penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.
5) Terjadinya
Perang
Terjadinya perang dapat
menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi
perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal
ini dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.
6) Adanya
Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu
wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan
organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara
anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk
kepentingan negaranegara anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan
mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya.
Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan
perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.
Sumber:
Anwar Kurnia, Drs. IPS
terpadu kelas IX, 2009, YUDHISTIRA, Jakarta Timur.
Sutarto, DKK. IPS
untuk SMP/MTs kelas IX, 2008, BSE, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar