Sabtu, 30 November 2013

Tugas 7

Tugas 7

1. Pengertian, Dampak Positif dan Negatif dari Bisnis Internasional
Bisnis internasional adalah semua transaksi bisnis-swasta dan pemerintah-yang melibatkan dua atau lebih negara. Mengapa satu tertarik untuk mempelajari bisnis internasional? Jawaban paling sederhana adalah bahwa bisnis internasional terdiri dari sebagian besar dan berkembang dari keseluruhan bisnis dunia. Saat ini, hampir semua perusahaan, besar atau kecil, dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa global dan persaingan karena output menjual sebagian dan/ atau pemasok aman dari negara asing dan/ atau bersaing dengan produk dan layanan yang berasal dari luar negeri pengertian bisnis internasional.
Dampak Positif dan Negatif Bisnis Internasional yang mempengaruhi di Masyarakat
Dampak positif perdagangan internasional merupakan keuntungan yang bisa diraih oleh Indonesia demi kelangsungan dan kemajuan perekonomiannya. Dampak – dampak positif perdagangan internasional.
a. Terpenuhinya Kebutuhan Dalam Negeri Yang Tidak Dapat Diproduksi Sendiri. [Menurut Anwar Kurnia]
Keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara membuat negara tersebut tidak bisa memenuhi semua kebutuhan rakyatnya. Begitu pula dengan Indonesia, terkadang harus mengimpor suatu barang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Contohnya, Indonesia mengimpor kedelai dari Brasil dan Amerika untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ternyata, melalui perdagangan internasional, kebutuhan dalam negeri suatu negara dapat terpenuhi. (Yudhistira, hal. 148)
b.  Memperoleh Devisa Dari Kegiatan Ekspor Migas dan Nonmigas. [Menurut Anwar Kurnia]
Sebagai salah satu negara pengekspor minyak bumi dan gas alam (migas), Indonesia tentunya mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut. Melalui kegiatan ekspor migas negara kita memperoleh devisa yang sangat besar. Perolehan devisa ini semakin bertambah karena negara kita juga mengekspor barang – barang  nonmigas, seperti kopi, teh, rotan, hasil kerajinan, dan pakaian jadi. (Yudhistira, hal. 148)
c.    Masuknya Modal Asing Ke Dalam Negeri. [Menurut Anwar Kurnia]
Keterlibatan Indonesia dalam perdagangan internasional membuat investor asing tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Penanaman modal ini, sangat menguntungkan Indonesia. Sebab , adanya penanaman modal asing sangat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Yudhistira, hal. 148)
d.   Semakin Berkualitasnya Mutu Barang Hasil produksi. [Menurut Anwar Kurnia]
Penerapan teknologi perusahaan-perusahaan di dunia dapat menghasilkan produk-produk bermutu tinggi dan sekaligus pula dapat meningkatkan pelayanan kepada konsumen. (Yudhistira, hal. 149)
e.   Semakin Majunya lembaga Perbankan. [Menurut Anwar Kurnia]
Manfaat lain perdagangan internasional terhadap perekonomian bagi negara di dunia adalah semakin majunya lembaga perbankan. Manfaat itu timbul karena perbedaan alat pembayaran disetiap negara, sehingga mendorong lembaga keuangan bank lebih meningkatkan pelayanan. (Yudhistira, hal. 149)
f.    Mempererat persahabatan antar bangsa. [Menurut Sutarto]
Perdagangan antarnegara membuat tiap negara mempunyai rasa saling membutuhkan dan rasa perlunya persahabatan. Oleh karena itu, perdagangan internasional dapat mempererat persahabatan negara-negara yang bersangkutan. (Bse, hal. 170)
g.   Menambah Kemakmuran negara. [Menurut Sutarto]
Perdagangan internasional dapat menaikkan pendapatan negara masing-masing. Ini terjadi karena negara yang kelebihan suatu barang dapat menjualnya ke negara lain, dan negara yang kekurangan barang dapat membelinya dari negara yang kelebihan. Dengan meningkatnya pendapatan negara dapat menambah kemakmuran negara. (Bse, hal. 170)
h. Mendorong Kemajuan Ilmu pengetahuan dan Teknologi. [Menurut Sutarto]
Perdagangan internasional mendorong para produsen untuk meningkatkan mutu hasil produksinya. Oleh karena itu, persaingan perdagangan internasional mendorong negara pengekspor untuk meningkatkan ilmu dan teknologinya agar produknya mempunyai keunggulan dalam bersaing. (Bse, hal. 170)
Adanya perdagangan internasional mempunyai dampak negatif bagi negara yang melakukannya seperti di Indonesia. Dampak negatifnya sebagai berikut.
a. Munculnya TKI illegal. [Menurut Anwar Kurnia]
Para TKI yang bekerja di luar negeri memperoleh pendapatan yang cukup besar. Kondisi inilah yang mendorong penduduk indonesia untuk mendapatkan kekayaan, mereka berbondong-bondong pergi ke luar negeri meskipun dengan cara tidak resmi (ilegal). TKI tidak hanya merugikan dirinya sendiri tapi juga bisa mencoreng nama baik indonesia di mata internasional. (Yudhistira, hal. 149)
b. Bertambahnya Pengangguran. [Menurut Anwar Kurnia]
Dampak ini sebenarnya merupakan akumulasi dari dampak - dampak sebelumnya karena dari bangkrutnya perusahaan-perusahaan dalam negeri, lapangan kerja menjadi berkurang dan terjadinya PHK. Hal ini semakin menambah jumlah pengangguran di indonesia.(Yudhistira,hal. 150)
c. Perusahaan-perusahaan  indonesia terancam bangkrut. [Menurut Anwar Kurnia]
Perdagangan internasional memberikan kesempatan masuknya produk negara lain ke Indonesia. Produk-produk asing tersebut bersaing dengan produk dalam negeri (indonesia) sehingga hanya produk yang berkualitas saja yang laku di pasaran. Hanya sebagian kecil perusahaan dalam negeri yang mampu memproduksi barang dengan kualitas bagus (unggul). Kondisi inilah yang membuat sebagian besar perusahaan dalam negeri tidak mampu bersain dengan perusahaan asing sehingga terancam bangkrut. (Yudhistira, hal. 150)
d. Semakin ketatnya persaingan tenaga kerja. [Menurut Anwar Kurnia]
Tenaga ahli asing pun banyak yang masuk ke indonesia sebagai akibat dari adanya perdagangan internasional, hal ini membuat persaingan tenaga kerja semakin ketat. Hanya tenaga jerja yang memiliki keterampilan dan keahlian yang mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar negeri. (Yudhistira, hal. 150)
e. Adanya ketergantungan suatu negara terhadap negara lain. [Menurut Sutarto] (Bse, hal. 171)
f. Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih maju. [Menurut Sutarto] (Bse, hal. 171)
g. Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi. Ini terjadi karena masyarakat menjadi konsumtif. [Menurut Sutarto] (Bse, hal. 171)
h. Timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju. [Menurut Sutarto] (Bse, hal. 171)
i. Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran. [Menurut Sutarto] (Bse, hal. 171)
2. Resiko dari Bisnis Internasional
1)    Perbedaan mata uang tiap Negara
Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antar negara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang Negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
2)    Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik.
3)    Pembayaran antar negara sulit dan resikonya besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila
membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau
menggunakan L/C.
4)    Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.
5)    Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.
6)    Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negaranegara anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.

Sumber:
Anwar Kurnia, Drs. IPS terpadu kelas IX, 2009, YUDHISTIRA, Jakarta Timur.
Sutarto, DKK. IPS untuk SMP/MTs kelas IX, 2008, BSE, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar