Sabtu, 30 November 2013

Tugas 7

Tugas 7

1. Pengertian, Dampak Positif dan Negatif dari Bisnis Internasional
Bisnis internasional adalah semua transaksi bisnis-swasta dan pemerintah-yang melibatkan dua atau lebih negara. Mengapa satu tertarik untuk mempelajari bisnis internasional? Jawaban paling sederhana adalah bahwa bisnis internasional terdiri dari sebagian besar dan berkembang dari keseluruhan bisnis dunia. Saat ini, hampir semua perusahaan, besar atau kecil, dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa global dan persaingan karena output menjual sebagian dan/ atau pemasok aman dari negara asing dan/ atau bersaing dengan produk dan layanan yang berasal dari luar negeri pengertian bisnis internasional.
Dampak Positif dan Negatif Bisnis Internasional yang mempengaruhi di Masyarakat
Dampak positif perdagangan internasional merupakan keuntungan yang bisa diraih oleh Indonesia demi kelangsungan dan kemajuan perekonomiannya. Dampak – dampak positif perdagangan internasional.
a. Terpenuhinya Kebutuhan Dalam Negeri Yang Tidak Dapat Diproduksi Sendiri. [Menurut Anwar Kurnia]
Keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara membuat negara tersebut tidak bisa memenuhi semua kebutuhan rakyatnya. Begitu pula dengan Indonesia, terkadang harus mengimpor suatu barang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Contohnya, Indonesia mengimpor kedelai dari Brasil dan Amerika untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ternyata, melalui perdagangan internasional, kebutuhan dalam negeri suatu negara dapat terpenuhi. (Yudhistira, hal. 148)
b.  Memperoleh Devisa Dari Kegiatan Ekspor Migas dan Nonmigas. [Menurut Anwar Kurnia]
Sebagai salah satu negara pengekspor minyak bumi dan gas alam (migas), Indonesia tentunya mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut. Melalui kegiatan ekspor migas negara kita memperoleh devisa yang sangat besar. Perolehan devisa ini semakin bertambah karena negara kita juga mengekspor barang – barang  nonmigas, seperti kopi, teh, rotan, hasil kerajinan, dan pakaian jadi. (Yudhistira, hal. 148)
c.    Masuknya Modal Asing Ke Dalam Negeri. [Menurut Anwar Kurnia]
Keterlibatan Indonesia dalam perdagangan internasional membuat investor asing tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Penanaman modal ini, sangat menguntungkan Indonesia. Sebab , adanya penanaman modal asing sangat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Yudhistira, hal. 148)
d.   Semakin Berkualitasnya Mutu Barang Hasil produksi. [Menurut Anwar Kurnia]
Penerapan teknologi perusahaan-perusahaan di dunia dapat menghasilkan produk-produk bermutu tinggi dan sekaligus pula dapat meningkatkan pelayanan kepada konsumen. (Yudhistira, hal. 149)
e.   Semakin Majunya lembaga Perbankan. [Menurut Anwar Kurnia]
Manfaat lain perdagangan internasional terhadap perekonomian bagi negara di dunia adalah semakin majunya lembaga perbankan. Manfaat itu timbul karena perbedaan alat pembayaran disetiap negara, sehingga mendorong lembaga keuangan bank lebih meningkatkan pelayanan. (Yudhistira, hal. 149)
f.    Mempererat persahabatan antar bangsa. [Menurut Sutarto]
Perdagangan antarnegara membuat tiap negara mempunyai rasa saling membutuhkan dan rasa perlunya persahabatan. Oleh karena itu, perdagangan internasional dapat mempererat persahabatan negara-negara yang bersangkutan. (Bse, hal. 170)
g.   Menambah Kemakmuran negara. [Menurut Sutarto]
Perdagangan internasional dapat menaikkan pendapatan negara masing-masing. Ini terjadi karena negara yang kelebihan suatu barang dapat menjualnya ke negara lain, dan negara yang kekurangan barang dapat membelinya dari negara yang kelebihan. Dengan meningkatnya pendapatan negara dapat menambah kemakmuran negara. (Bse, hal. 170)
h. Mendorong Kemajuan Ilmu pengetahuan dan Teknologi. [Menurut Sutarto]
Perdagangan internasional mendorong para produsen untuk meningkatkan mutu hasil produksinya. Oleh karena itu, persaingan perdagangan internasional mendorong negara pengekspor untuk meningkatkan ilmu dan teknologinya agar produknya mempunyai keunggulan dalam bersaing. (Bse, hal. 170)
Adanya perdagangan internasional mempunyai dampak negatif bagi negara yang melakukannya seperti di Indonesia. Dampak negatifnya sebagai berikut.
a. Munculnya TKI illegal. [Menurut Anwar Kurnia]
Para TKI yang bekerja di luar negeri memperoleh pendapatan yang cukup besar. Kondisi inilah yang mendorong penduduk indonesia untuk mendapatkan kekayaan, mereka berbondong-bondong pergi ke luar negeri meskipun dengan cara tidak resmi (ilegal). TKI tidak hanya merugikan dirinya sendiri tapi juga bisa mencoreng nama baik indonesia di mata internasional. (Yudhistira, hal. 149)
b. Bertambahnya Pengangguran. [Menurut Anwar Kurnia]
Dampak ini sebenarnya merupakan akumulasi dari dampak - dampak sebelumnya karena dari bangkrutnya perusahaan-perusahaan dalam negeri, lapangan kerja menjadi berkurang dan terjadinya PHK. Hal ini semakin menambah jumlah pengangguran di indonesia.(Yudhistira,hal. 150)
c. Perusahaan-perusahaan  indonesia terancam bangkrut. [Menurut Anwar Kurnia]
Perdagangan internasional memberikan kesempatan masuknya produk negara lain ke Indonesia. Produk-produk asing tersebut bersaing dengan produk dalam negeri (indonesia) sehingga hanya produk yang berkualitas saja yang laku di pasaran. Hanya sebagian kecil perusahaan dalam negeri yang mampu memproduksi barang dengan kualitas bagus (unggul). Kondisi inilah yang membuat sebagian besar perusahaan dalam negeri tidak mampu bersain dengan perusahaan asing sehingga terancam bangkrut. (Yudhistira, hal. 150)
d. Semakin ketatnya persaingan tenaga kerja. [Menurut Anwar Kurnia]
Tenaga ahli asing pun banyak yang masuk ke indonesia sebagai akibat dari adanya perdagangan internasional, hal ini membuat persaingan tenaga kerja semakin ketat. Hanya tenaga jerja yang memiliki keterampilan dan keahlian yang mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar negeri. (Yudhistira, hal. 150)
e. Adanya ketergantungan suatu negara terhadap negara lain. [Menurut Sutarto] (Bse, hal. 171)
f. Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih maju. [Menurut Sutarto] (Bse, hal. 171)
g. Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi. Ini terjadi karena masyarakat menjadi konsumtif. [Menurut Sutarto] (Bse, hal. 171)
h. Timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju. [Menurut Sutarto] (Bse, hal. 171)
i. Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran. [Menurut Sutarto] (Bse, hal. 171)
2. Resiko dari Bisnis Internasional
1)    Perbedaan mata uang tiap Negara
Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antar negara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang Negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
2)    Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik.
3)    Pembayaran antar negara sulit dan resikonya besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila
membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau
menggunakan L/C.
4)    Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.
5)    Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.
6)    Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negaranegara anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.

Sumber:
Anwar Kurnia, Drs. IPS terpadu kelas IX, 2009, YUDHISTIRA, Jakarta Timur.
Sutarto, DKK. IPS untuk SMP/MTs kelas IX, 2008, BSE, Jakarta.

Jumat, 22 November 2013

Tugas 6

FRANCHISE J.CO DONUTS & COFFEE
A.   Latar Belakang
Franchise adalah perjanjian pembelian hak untuk menjual produk dan jasa dari pemilik usaha. Pemilik usaha disebut franchisor atau seller, sedangkan pembeli “Hak Menjual” disebut franchisee. Isi perjanjian adalah franchisor akan memberikan bantuan dalam memproduksi, operasional, manajemen dan kadangkala sampai masalah keuangan kepada franchisee (Anang Sukandar, 2004 : 9).
Franchise dapat diartikan sebagai sistem bisnis yang melibatkan franchisor (pemilik bisnis), franchisee (penerima waralaba) untuk menjual produk/jasa sesuai dengan pemilik bisnis didasari dengan perjanjian waralaba. Franchise pun dapat dikatakan menjual sistem bisnis yang sudah terbukti memberikan keuntungan dan menjualnya pada investor sesuai dengan perjanjian franchise.
Fenomena yang menarik dibeberapa tahun ini yaitu makin tumbuh suburnya Bisnis Franchise Makanan. Kalau kita amati saat ini banyak sekali usaha baru yang sangat kreatip menawarkan berbagai jenis produk dan jasa, misalnya usaha makanan modern.
Beberapa diantara mereka membuka gerainya di pusat-pusat pertokoan atau di jalan utama di lokasi yang strategis di tengah kota. Itupun disusul dengan sangat banyak lagi usaha franchise asing lain.
Salah satu perusahaan franchise di Indonesia adalah “ J.CO Donuts & Coffee “. J.CO Donuts & Coffee dimiliki dan dikelola oleh Johnny Andrean Group. J. CO Donuts & Coffee ini terinspirasi dari donat di Amerika Serikat.
B.   Tujuan J.CO Donuts & Coffee
Burung Merak pada logo J.CO Donuts & Coffee merupakan representasi visi dan misi perusahaan.
Visi     :
  • Membentuk J.CO Donuts & Coffee sebagai International Premium Donuts and Coffee Brand terkemuka
  • Menjadi trend-setting lifestyle dalam donuts and coffee brand
  • Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang-orang yang tepat dalam meraih cita-cita mereka.
Misi     :
  • Menyediakan kualitas premium donat dan kopi
  • Mendorong karyawan dalam meraih cita-cita
  • Menempatkan pelanggan sebagai prioritas
  • Berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan sungguh-sungguh
  • Menyediakan tempat yang sempurna untuk bersantai
  • Memperlakukan setiap orang dengan hormat dan bermartabat
C.   Pembahasan
a.    Kegiatan dan Proses Awal Berdirinya J.CO Donuts & Coffee
J.CO Donuts & Coffee dimiliki dan dikelola oleh Johnny Andrean Group. J.CO Donuts & Coffee ini terinspirasi dari donat di Amerika Serikat. Johnny Andrean pada awalnya berkeinginan membeli franchise donat AS, namun ia menemukan beberapa kelemahan produk, yaitu pada bahan dasar dan proses produksi yang kurang dalam hal kontrol kualitas, sehingga ia mengurungkan niatnya.
Johnny memutuskan untuk mengembangkan donat sendiri tanpa mendapatkan donat waralaba AS. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna, dengan fokus khusus pada kualitas bahan dasar dan proses produksi. Ketika ia kembali ke Indonesia, ia kemudian mengembangkan sebuah toko donat dengan konsep, bentuk dan rasa yang serupa dengan toko donat di Amerika Serikat. Johnny melihat sejauh ini tidak ada toko donat di Indonesia memiliki konsep dapur terbuka, sehingga ia mulai di J.CO. Jadi, selain memiliki rasa yang berbeda, konsep toko juga dibuat sebagai dapur terbuka sehingga konsumen dapat melihat berbagai atraksi pembuatan donat, langsung dari mencampur bahan sampai dengan siap untuk dijual donat tersebut.
b.    Keuangan
Sebagai pemain baru di pasar food and beverages – spesifik pada donat dan kopi, J.CO Donuts & Coffee memiliki beberapa pesaing: I-Crave dan Krispy Kreme.
Membicarakan usaha donuts and coffee, Dunkin Donuts tak akan terlewatkan.Brand yang dimotori Dunkin ‘Brands telah berdiri sejak tahun 1950. Brand ini mencakup worldwide untuk jangkauan pasar dan hingga kini masih tegak berdiri dengan beberapa jenis produk yang ditawarkan: donat, brownies,croissant, muffins, kopi, cokelat, dan lain-lain. Dari sisi usia jelas Dunkin Donuts lebih banyak memiliki jam terbang dibandingkan J.CO Donuts & Coffee yang baru berdiri pada tahun 2005. Akan tetapi Dunkin Donuts bukanlah kompetitor J.CO Donuts & Coffee. Hal ini dikarenakan konsep Dunkin Donuts yang lebih mengarah pada mainstream donuts, setara dengan Country Style Donuts. J.CO Donuts & Coffee lebih diposisikan sebagai donat yang lux dari sisi tampilan maupun kemasan.
I-Crave yang dikelola Melawai Group mengedepankan variasi rasa yang jauh lebih banyak dari J-Co.Variasi filling I-Crave kurang lebih 20 jenis lebih banyak dari J.CO Donuts & Coffee. I-Crave dari sisi harga mampu memberikan diskon sampai 35% jika pelanggan membeli dalam kuantitas di atas dua lusin. I-Crave tidak terlalu menjual ambience seperti yang ditawarkan J.CO Donuts & Coffee, akan tetapi mengedepankan variasi rasa serta harga yang relatif murah.
Krispy Kreme sebagai pesaing J.CO Donuts & Coffee muncul di bawah bendera PT Premier Doughnut Indonesia. Ia merupakan salah satu retail donat tertua di Amerika yang memiliki track record yang jauh lebih lama dibanding J.CO Donuts & Coffee.
Selain itu, J.CO Donuts & Coffee mendapat persaingan dengan logo, produk, dan outlet yang mirip di Malaysia bernama Big Apple Donuts & Coffee yang diluar Malaysia menggunakan nama Big Apple Donuts & Coffee.
c.    Hasil
J.CO Donuts & Coffee hadir di tengah masyarakat dengan beberapa jenis produk yang ditawarkan. Produk-produk yang dimaksud meliputi donat, kopi, cokelat, serta produk terbarunya, yogurt. Setiap donat diberi nama kreatif sesuai dengan topping dan rasa. Ini menciptakan sebuah keunikan dan mudah mengingat nama, Sebagai contoh, Cheese Me Up adalah nama untuk donat dengan keju meleleh di atas. Tira Miss U adalah nama dari donat dengan topping tiramisu.
Berikut nama-nama produk yang ditawarkan J.CO Donuts & Coffee: Hazel Dazzle, Glazzy, Alcapone, Coco Loco, Cheese Me Up, Miss Green T, Why Nut, JCrown Oreo, Da Vin Cheez, Mona Pisa, Heaven Berry, Forest Glam, J.CO Praline, J.CO Yogurt, Choco Forest Freeze, J.Pops, dan masih banyak lagi.
d.   Kesimpulan
Identifikasi brand positioning J.CO Donuts & Coffee jika dilihat dari brand itu sendiri adalah sebagai berikut. J.CO Donuts & Coffee adalah brand lokal yang diposisikan sebagai brand internasional. J.CO Donuts & Coffee merupakan representasi gaya hidup modern yang mengandalkan kualitas dan pelayanan terbaik. J.CO Donuts & Coffee menawarkan ambience pada para pelanggannya, hal ini dapat kita lihat dari tatanan interior gerai dan fasilitas meja dan kursi yang nyaman bagi para pelanggan.
Dari segi market segmentation, J.CO Donuts & Coffee berusaha meraih pelanggan yang mengutamakan kualitas dan menggemari brand premium. Selain itu, J.CO Donuts & Coffee menyasar pelanggan yang menjadikan hanging out in café sebagai lifestyle. Konsumen J.CO Donuts & Coffee dalam jangkauan kepribadian ialah mereka yang senang bersosialisasi dan memiliki cita rasa tinggi.
J.CO Donuts & Coffee dan kompetitor-kompetitornya saat ini mengembangkan strategi mereka masing-masing. Keunikan J.CO Donuts & Coffee yang menjadi pembeda dan memberikan nilai plus dibandingkan para kompetitornya adalah konsep dapur transparan sehingga konsumen dapat melihat secara langsung pembuatan donat dan produk-produk J.CO Donuts & Coffee lainnya. Selain itu, J.CO Donuts & Coffee mengedepankan kualitas dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi yang didatangkan dari luar negeri – contoh: cokelat Belgia. J.CO Donuts & Coffee juga menawarkan suasana yang cozy dengan tatanan interiornya sehingga konsumen akan merasa nyaman menikmati hidangan yang mereka beli di gerai J.CO Donuts & Coffee.
D.   Referensi
E.    Kelompok
Astried Sandra Amalia        (21213467)
Regilia Novtriana Putri       (27213363)
Yuni Ariani                            (29213589)
F.   Dampak
Dampak positifnya yang pertama, membantu mengurangi jumlah pengangguran. Kedua, pemasukan devisa bertambah seiring ekspansi waralaba lokal yang sekarang sudah merambah ke luar negeri. Ketiga, ketahanan ekonomi juga terbantu. Sebab, mau krisis atau tidak, waralaba tetap bisa eksis. Terbukti sejak tahun 1990-an, meski dihantam krisis, waralaba tetap jalan, bahkan berkembang pesat setelah itu.
Sementara dampak negatifnya, kalau dijalankan dengan benar tidak akan ada. Untuk itu, semua pihak perlu bekerja sama mengawasi jalannya peraturan yang ada, baik itu pemerintah, pihak asosiasi, maupun para franchisor dan franchisee.
G. Keuntungan
Keuntungan Bagi Franchisee (pemilik hak-jual) :
  • Popularitas produk atau jasa sudah dikenal konsumen, menghemat biaya promosi.
  • Mendapatkan fasilitas-fasilitas manajemen tertentu sesuai dengan training yang dilakukanoleh franchiser.
  • Mendapatkan image sama dengan perusahaan induk.
  • Memperoleh program pelatihan yang terstruktur dari franchisor
  • Memperoleh insentif memiliki bisnis sendiri dengan bantuan manajemen secara terus menerus.
  • Mendapat keuntungan dari kegiatan operasioanal di bawah nama dagang yang telah mapan di masyarakat.
  • Membutuhkan modal yang lebih kecil.
  • Resiko bisnis relatif kecil.
  • Memperoleh dukungan riset dan pengembangan dari franchisor.
  • Mendapat dukungan untuk akses kesumber-sumber pinjaman modal.

Jumat, 15 November 2013

Tugas 5


1. Pengertian Produksi Secara Umum dan Secara Ekonomi
                                        
Pengertian Produksi Secara Umum
Produksi merupakan semua perbuatan atau kegiatan yang tidak hanya mencakup pembuatan barang - barang saja, tetapi dapat juga membuat atau menciptakan jasa pelayanan, seperti acara hiburan, penulisan buku - buku cerita, dan pelayanan jasa keuangan.

Pengertian Produksi Secara Ekonomi
Dalam arti ekonomi, produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya: menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan, dari menjual makanan.

Sumber :


2. Sistem Produksi dan Operasi

Siklus Produksi  adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk .
Aktivitas – aktivitas yang ada pada siklus produksi :
• Perancangan Produk
• Perencanaan dan Penjadwalan
• Operasi  Produksi
• Akuntansi  Biaya

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaLlz3dtYtWmUQUGJbJKoXipFNzz-1pnMZb_h-28ge7cq9fL9aKrgB64qVdSqSTQXTyZ_Gccd80-fyvRMCsxZqQfeRSDWiUQ6QgVjnAyxhC3j0yMTgXZ2kedm_RDN3LcKNAbPIW9M5Yu8/s1600/sistem+produksi.jpg

Rancangan Produk adalah : hasil dari pengembangan suatu strategi bisnis (business strategy) dan merupakan kunci bagi kelangsungan hidup perusahaan. 
Keputusan tentang produk mempengaruhi masing-masing 5 bidang pengambilan keputusan operasi, yaitu : 
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Tenaga kerja
5. Kualitas

Yang dimaksud dengan operasi produksi adalah suatu kegiatan dengan melibatkan tenaga rnanusia, bahan, dan peralatan untuk menghasilkan produk yang berguna atau bernilai lebih. Atau dengan kata lain proses produksi adalah transformasi bahan (input) menjadi produk (output). Alur proses produksi dalarn manajemen operasi adalah INPUT --> TRANSFORMASI --> OUTPUT. Input, berupa mesin, bahan/komponen, energi, dan desain produk di-transformasi-kan dengan menggunakan berbagai fasilitas produksi yang terdapat di dalam pabrik menjadi output, yang berupa barang, jasa, produk sampingan, dan sisa-sisa produk.
Secara garis besar, proses produksi di dalam pabrik dikelompokkan rnenjadi dua, yaitu pola produksi terus-menerus, dan pola produksi terputus-putus.
Ciri-ciri dari kedua pola produksi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.      Pola produksi terus-menerus (continuous)
Ciri-ciri pola produksi terus-menerus (continuous) yaitu:
a.     Output yang dihasilkan besar 
b.     Variasi produk rendah 
c.      Produk yang dihasilkan standar 
d.     Mesin yang digunakan khusus, semi otomatis 
e.     Operator tidak harus ahli
f.       Apabila terdapat satu mesin rusak, maka proses produksi berhenti 
g.     Diperlukan perawatan spesialis atau oleh ahli

2.      Pola produksi terputus-putus (intermitten)
Ciri-ciri pola produksi terputus-putus (intermitten) adalah:
a.       Output yang dihasilkan kecil 
b.      Variasi produk tinggi
c.       Produk yang dihasilkan berdasar pesanan 
d.      Mesin produksi yang digunakan bersifat umum, tidak otomatis 
e.       Diperlukan operator ahli

f.       Kedua pola produksi tersebut apabila digambarkan dalam skema perencanaan operasi akan nampak sebagai berikut:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwywxQey9Szr88zsZAdksGhTq8bzC7E8CaVgzbDHRk4DUIzZ5bFmnS1uubVdUAAIvIJVZ_vTDKaGE4NqaYr3N9RICvgOfYZ3HwPaUGlbe5amBw9SN6Ck9NM49BIyuE9vQXsT6QmyRbmKU/s1600/Skema.jpg

Skema Perencanaan Operasi Produksi Terus Menerus.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRAz55mpZoo499yOFXg1eSfXMhuclmfolldAs-9iHuwlCJvzWiV9leOQCSbxpIiqXdduvUZrcub59aVN4cpJSgoSEVfXLTOKZO1g4Hab4hsNj3UcV_IeiDPZqtKEsPL2csnE1sgD_5ufA/s1600/Skema2.jpg

Skema Perencanaan Operasi Produksi Putus-putus


Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Ahli :

·         Menurut Mulyadi bahwa pengertian akuntansi biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
·         Menurut Matz Usry pengertian akuntansi biaya adalah “Cost accounting sometime call management accounting, should be considered the key managerial partner, furnishing management with the necessary accounting tools to plan and control activities.”
·         Kemudian pengertian akuntansi budaya menurut Abdul Halim mengemukakan bahwa definisi akuntansi biaya adalah “Akuntansi biaya adalah akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok (cost) dari suatu produk yang diproduksi (atau dijual di pasar) baik untuk memenuhi pesanan dan pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangan. yang akan dijual.”
·         Selanjutnya dikemukakan pula definisi akuntansi biaya menurut R. A. Supriyono dalam bukunya Akuntansi Biaya, bahwa Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
Jadi pengertian akuntansi budaya merupakan penentuan harga pokok suatu produk dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan dan penyajian transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.

Fungsi Akuntansi Biaya
1.      Melakukan perhitungan dan pelaporan harga pokok produk 
2.      Memperinci biaya (harga) pokok produk pada segenap unsurnya
3.      Memberikan informasi dasar untuk membuat perencanaan biaya 
4.      Memberikan data bagi proses penyusunan anggaran
5.      Memberikan informasi biaya dalam pengendalian manajemen



Kamis, 31 Oktober 2013

Tugas 4


1. Apa yang dimaksud dengan “Pemasaran”?

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok social untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.

Definisi yang paling sesuai dengan tujuan tersebut adalah :
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler,1997).
 Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).
Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta, 1996).


2. Mengapa “Pemasaran” sering disebut juga sebagai “Permintaan”?

Karena pemasaran artinya penjualan maksudnya adalah sesuatu yang diberikan kepada konsumen untuk mendapatkan materi berupa uang, sedangkan permintaan artinya suatu yang diberikan kepada konsumen yang bertujuan untuk mencapai suatu kepuasan kepada orang yang bersangkutan. Karena itulah pemasarab disebut juga dengan permintaan.
Ada 8 jenis permintaan yang menjadi tugas pemasaran, yakni:
  • Permintaan negatif, adalah jika sebagian besar pasar tidak menyukai produk tertentu dan bahkan orang bersedia mengeluarkan uang untuk menghindarinya. Tugas pemasaran adalah menganalisa mengapa pasar tidak menyukai produk tersebut dan apakah program pemasaran yang terdiri dari perancangan ulang produk, harga yang lebih rendah, promosi yang lebih baik, dan dapat mengubah keyakinan dan perilaku pasar.
  • Permintaan nol, adalah konsumen sasaran mungkin tidak sadar atau tidak tertarik pada produk tertentu. Tugas pemasaran adalah menemukan cara untuk menghubungkan manfaat produk tersebut dengan kebutuhan dan minat alami seseorang.
  • Permintaan laten, adalah banyaknya konsumen yang memiliki kebutuhan yang kuat yang tidak dapat dipuaskan oelh produk yang sudah ada. Tugas pemasaran adalah mengukur ukuran pasar potensial dan mengembangkan produk yang dapat memuaskan permintaan tersebut.
  • Permintaan menurun, adalah cepat atau lambat, setiap usaha akan menghadapi permintaan yang menurun pada satu atau lebih produknya. Tugas pemasaran adalah membalikan arah penurunan permintaan melalui pemasaran ulang yang kreatif.
  • Permintaan tidak teratur, adalah terdapatnya permintaan yang berubah-ubah secara musiman atau harian bahkan setiap jam, sehingga menimbulkan masalah kelebihan atau kekurangan kapasitas. Tugas pemasaran adalah mencari jalan untuk mengubah pola permintaan yang sama melalui penetapan harga yang fleksibel, promosi dan insentif lainnya. Ini yang disebut dengan synchromarketing.
  • Permintaan penuh, adalah bila perusahaan mengalami kepuasan dengan volume bisnis mereka. Tugas pemasaran adalah mempertahankan tingkat permintaan saat ini ditengah perubahan preferensi konsumen dan peningkatan persaingan.
  • Permintaan persaingan, adalah bilamana beberapa perusahaan mengalami tingkat permintaan yang lebih tinggi daripada yang didapat atau yang ingin mereka layani. Tugas pemasaran adalah mencari cara dan tujuan untuk mengurangi produk yang bersangkutan untuk sementara waktu dengan tidak merusak permintaan. Disebut juga dengan demarketing. Ada 2 demarketing yaitu: General demarketing, usaha mengurangi keseluruhan permintaan seperti peningkatan harga, pengurangan promosi dan pelayanan; dan Selective demarketing, usaha untuk mengurangi permintaan yang berasal dari pasar yang kurang menguntungkan.
  • Permintaan tak bermanfaat, adalah produk yang tak bermanfaat akan mengundang usaha yang terorganisir untuk mengurangi konsumsinya. Tugas pemasaran adalah merangkul orang-orang yang menyukai produk yang tak bermanfaat agar menghentikannya.


3. Jelaskan apa beda “kebutuhan dan keinginan” berdasarkan konsep inti pemasaran?
Kebutuhan dalam konsep pemasaran  merupakan suatu hal yang penting baik bagi konsumen maupun pemasar karena dari kebutuhan-kebutuhan tersebutlah terciptanya produk yang akan di pasarkan kepada konsumen sehingga sangat berkaitan dengan pemasar.
Contoh :
Seperti toko yang menjual bahan-bahan kebutuhan pokok, kebutuhan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

Keinginan merupakan suatu hal yang diinginkan dan diharapkan agar dapat memperoleh sesuatu yang di dambakan baik oleh konsumen maupun pemasar sendiri, karena seorang pemasar berkeinginan untuk bisa memuaskan konsumen serta  dapat memajukan perusahaannya.
Contoh :
Misalnya toko tas yang menyediakan jasa untuk pembuatan background sesuai permintaan konsumennya. Mulai dari model, warna, dan desainnya.

Tugas 3


1. Apa yang dimaksud dengan Perusahaan? 

Pengertian Perusahaan dan Tujuannya
Secara umum perusahaan (business) adalah suatu organisasi di mana sumber daya (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang dan jasa (output) bagi pelanggan. Tujuan dari perusahaan secara umum ialah laba/keuntungan. Laba (profit) adalah selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya alam dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut.
Jenis-Jenis Perusahaan
Terdapat tiga jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba yaitu :
a) Perusahaan Manufaktur (Manufacturing)
    Mengubah input dasar menjadi produk yang dijual kepada masing-masing pelanggan.
b) Perusahaan Dagang (Merchandising)
    Menjual produk kepada pelanggan tanpa mengubah bentuk barang dan jasanya.
c) Perusahaan Jasa (Service)
    Menghasilkan jasa untuk pelanggan.
Jenis-Jenis Organisasi Perusahaan
Umumnya, terdapat empat bentuk perusahaan yang berbeda, yakni :
a)      Perusahaan Perseorangan à dimiliki oleh perorangan
b)      Persekutuan (partnership) à dimiliki dua atau lebih individu
c)      Korporasi (corporation) à dibentuk sebagai suatu badan hukum terpisah
d)     Perusahaan dengan Kewajiban Terbatas (Limited Liability Corporation)
Menggabungkan karakteristik persekutuan dan korporasi.
Ketiga jenis perusahaan (manufaktur, dagang dan jasa) dapat berbentuk perseorangan,  persekutuan, korporasi maupun campuran. 

2. Apa yang membedakan “Perusahaan” dengan “Lembaga Sosial”?

Perusahaan
Perusahaan biasanya bersifat komersil, yaitu menawarkan barang dan jasa dengan tujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya.
Fungsi-Fungsi Perusahaan
Dalam mencapai tujuan perusahaan, dikenal 2 fungsi yaitu fungsi operasi dan fungsi manajemen. Apabila kedua fungsi ini berjalan dengan baik, maka perusahaan akan dapat menjalankan kegiatannya dengan lancar, terkoordinasi, terinterigitasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Yang merupakan fungsi operasi disini adalah :
  1. Pembelian dan produksi
  2. pemasaran
  3. Keuangan
  4. Personalia
  5. Akuntansi
  6. Administrasi
  7. Teknologi informasi
  8. Transformasi dan komunikasi
  9. Pelayanan umum
  10. Hukum atau perundang-undangan
Dari kesepuluh fungsi diatas, nomor 1 sampai 3 merupakan fungsi utama operasi suatu perusahaan, sedangkan lainnya merupakan fungsi penunjang operasi perusahaan. Yang termasuk fungsi manajemen adalah :
  1. Perencanaan
  2. Pengorganisasian
  3. Pengarahan
  4. Pengendalian
Ciri-Ciri Perusahaan
Ciri-ciri perusahaan mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan yang bersangkutan mudah dikenali. Ciri-ciri perusahaan berkenaan dengan variabel-variabel berikut :
  • Operatif : Dalam hal ini, pada suatu perusahaan dapat dilihat adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan produksi, penyediaan, maupun pendistribusian.
  • Koordinatif : Untuk mencapai tujuan perusahaan, perlu adanya koordinasi agar semua bagian dalam perusahaan dapat bergerak ke arah yang sama dan mendukung satu dengan yang lainnya.
  • Reguler : Dalam upaya mencapai kesinambungan perusahaan, diperlukan keteraturan yang dapat mendukung aktivitas perusahaan agar selalu dapat bergerak maju.
  • Dinamis : lingkungan selalu berubah, maka perusahaan juga harus dapat menyesuaikan perubahan-perubahan tersebut.
  • Formal : Untuk memenuhi keadaan ini, maka perusahaan selaku pelaku kegiatan ekonomi harus merupakan lembaga resmi yang telah terdaftar di pemerintah dan mematuhi segala peraturan yang diberlakukan ketika sudah terdaftar sebagai lembaga resmi.
  • Lokasi : Dalam hal ini perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam kawasan dalam geografis yang jelas.
  • Pelayanan bersyarat : Dalam menghasilkan barang dan jasa, perusahaan terikat dengan tujuannya. Dalam hal ini, perusahaan menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bersedia serta mampu membelinya, sehingga perusahaan bisa mendapatkan laba, agar perusahaan tetap bertahan dan berkembang.

Lembaga sosial  
Lembaga sosial lebih bersifat sukarela, yaitu menawarkan barang dan jasa dengan niat untuk menolong dan membantu tanpa mencari keuntungan. Biasanya lembaga sosial menawarkan jasa.

Ciri-Ciri Lembaga Sosial
1. Memiliki simbol/lambang tertentu.
2. Memiliki tujuan tertentu.
3. Memiliki alat perlengkapan untuk mencapai tujuan.
Contoh :
- lembaga keluarga mempunyai tujuan untuk mendidik anak-anak agar cerdas, maka lembaga keluarga memerlukan adanya buku-buku ilmu pengetahuan atau komputer yang mempunyai akses internet.
- lembaga politik mempunyai tujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat, maka lembaga politik memerlukan berbagai sarana untuk menampung aspirasi rakyat apakah lewat internet (berarti perlu komputer), menerima rakyat yang langsung menyampaikan aspirasi (berarti perlu tempat atau ruangan untuk menerima rakyat), dan lain-lain.
4. Memiliki tradisi (aturan) tertulis dan tidak tertulis.

Lembaga-lembaga Pokok dalam Masyarakat
1. Lembaga Keluarga
  Fungsi lembaga keluarga :
- Fungsi reproduksi : saluran untuk melanjutkan keturunan (fungsi esensial).
- Fungsi afeksi : kasih sayang.
 a. Memberikan rasa tentram dan kehangatan bagi anggotanya
b. Memperhatikan ketercukupan kebutuhan psikologis dan kasih sayang
c. berbagi cerita kepada anggota keluarga
d. Berekrasi bersama anggota keluarga
 - Fungsi sosialisasi : membentuk kepribadian anak.
Contoh :
a. Ibu mengajari anak cara berbicara dengan orang yang lebih tua
b. Bapak memberi contoh bagaimana bersikap baik kepada orang lain
- Fungsi edukatif : memberikan ilmu.
- Fungsi proteksi : menjaga anggota keluarga dari gangguan pihak lain.
- Fungsi ekonomi : memenuhi kebutuhan keluarga.
Lembaga sosial yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan hidup, bersifat informal, dan berfungsi untuk pewarisan budaya secara alamiah adalah : keluarga.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Perusahaan sebagai suatu sistem?


Perusahaan Sebagai Suatu Sistem
Sistem merupakan suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perusahaan disebut sebagai suatu sistem karena perusahaan berinteraksi dengan unit-unit yang merupakan sumber ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi produksi maupun distribusi suatu barang maupun jasa untuk mencapai tujuan perusahaan, seperti mendapat keuntungan, dan memberikan kepuasan kepada konsumen.
Dalam mencapai tujuannya, perusahaan menggunakan unsur-unsur yang ada pada perusahaan itu sendiri dan unsur-unsur yang berasal dari luar perusahaan. Interaksi yang terjadi, pada akhirnya, akan memunculkan tanggung jawab sosial terhadap pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan perusahaan. Dengan demikian perusahaan harus memperhitungkan dampak sosial ekonomi yang akan dirasakan oleh pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan perusahaan terhadap kebijakan yang dilakukan perusahaan. Dalam hal ini, tanggung jawab sosial perusahaan berhubungan dengan : perusahaan lain, konsumen, investor, karyawan, masyarakat luas, lingkungan eksternal, maupun alam.